Contoh Proposal Biologi : Pengaruh Jenis Air Terhadap Pertumbuhan Dan Perkembangan Tanaman Kacang Hijau



                                                             KATA PENGANTAR
            Puji syukur kepada tuhan  Yang Maha Esa karena atas rahmat dan bimbinganNya sehingga kami dapat menyelesaikan proposal ini. Semoga proposal “pengaruh jenis air terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang hijau” ini dapat digunakan sebagai acuan dan petunjuk bagi
pembaca dalam meneliti pengaruh jenis air terhadap pertumbuhan dan perkembangan  tanaman kacang hijau.Selain itu, penyusunan proposal ini melibatkan banyak pihak. Oleh karena itu tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu. Harapan kami, semoga proposal ini membantu menambah pengalaman dan wawasan bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk dan isi proposal ini sehingga kedepannya menjadi lebih baik. Tidak lepas dari semua itu, kami juga menyadari bahwa masih ada kekurangan dalam penyusunan proposal ini. Akhirnya, kami berharap propsal ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya.






Kata Pengantar...................................................................1                         
Daftar Isi............................................................2                                                                                                                              
BAB I PENDAHULUAN...................................................................3                                                                                           
1.1. Latar Belakang......................................................3                                
1.2. Rumusan Masalah.........................................3                                                                
1.3. Tujuan Penelitian..........................................3                                                                
1.4. Manfaat Penelitian...............................................3                                                                                                         
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................4                   
2.1   Landasan Teori.........................................................4 . 
2.2   Hipotesis.................................................................5                 

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN................................5
3.1    Variabel....................................................5                                           
3.2    Alat dan Bahan............................................................5                                                           
3.3    Langkah Kerja.......................................................................5                                     
3.4    Cara Pengambilan data.....................................................6
3.5     Analisis Data.............................................................6                                                                         
BAB IV HASIL PENGAMATAN................................7                            
4.1  Tabel Pengamatan........... ........................7
4.2   Grafik Pengamatan……………………..9
4.2   Pembahasan............................................................9                                                                             
BAB V KESIMPULAN........................................................            10                                           





BAB I   PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

               Kacang hijau atau  Phaseolus aureus  berasal dari famili Fabaceae alias polong-polongan. Kacang hijau dan kecambahnya memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Kandungan proteinnya cukup tinggi  dan merupakan sumber mineral penting, seperti kalsium dan fosfor dan sangat diperlukan tubuh. Sementara itu, kandungan lemaknya merupakan asam lemak tak jenuh sehingga aman dikonsumsi oleh orang-orang dengan masakan obesitas.
               Kacang hijau termasuk jenis tanaman yang relatif mudah termasuk tanaman yang relatif mudah untuk ditanam karena tidak tergantung pada iklim tertentu. Dengan memperhatikan kecukupan faktor-faktor eksternal seperti air dan mineral, kelembaban, suhu serta cahaya, kacang hijau dapat tumbuh dengan baik.
               Pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman adalah air. Air mutlak diperlukan tumbuhan, karena di dalam hidupnya tak mungkin tumbuhan dapat tumbuh dan berkembang tanpa memerlukan air. Salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada kacang hijau adalah air. Pemberian jenis air yang berbeda akan menghasilkan pertumbuhan yang berbeda pula.
               Berdasarkan hal tersebut kelompok kami pun tertarik untuk meneliti jenis air yang paling baik untuk pertumbuhan tanaman kacang hijau. Dalam penelitian ini kami menggunakan air ledeng (PAM), air sumur, air sungai, dan air cucian deterjen

1.2   Rumusan Masalah

1.      Adakah perbadaan pertumbuhan kacang hijau yang diberi air ledeng, airsumur, dan air sungai ?
2.      Air apakah yang paling baik untuk pertumbuhan tanaman kacang hijau ?
3.      Bagaimanakah urutan air dengan kualitas tinggi ke kualitas rendah untuk pertumbuhan tanaman kacang hijau ?                                                                                          
1.3   Tujuan Penelitian
         Tujuan penelitian ini dilakukan adalah untuk mengetahui perbedaan pengaruh berbagai jenis air pada proses pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan kacang hijau.

1.4  Manfaat Penelitian
Bagi diri sendiri :
a.   Mengetahui pengaruh jenis air terhadap pertumbuhan dan perkembangan                   tumbuhan
Bagi orang lain :
a.  Sebagai sumber informasi bagi sebagian orang yang belum mengetahui           pengaruh air bagi tumbuhan, khususnya kacang hijau.
b.  Sebagai sumber informasi bagi sebagian orang yang belum mengetahui jenis              air yang baik bagi pertumbuahan kacang hijau.
BAB II  TINJAUAN PUSTAKA

2.1  Landasan Teori   
         Air (H2O) adalah cairan jernih, tidak berwarna, tidak berasa, tidak berbau yang terdapat dan diperlukan dalam kehidupan manusia, hewan dan tumbuhan,yang secara kimiawi air terbentuk dari Hidrogen dan Oksigen. Air merupakan salah satu faktor yang dapat mempercepat perkecambahan dan menghentikan masa dormansi biji. Perkecambahan diawali dengan penyerapan air dari lingkungan sekitar biji, baik tanah, udara, maupun media lainnya. Perubahan yang teramati adalah membesarnya ukuran biji yang disebut tahap imbibisi. Biji menyerap air dari lingkungan sekelilingnya, baik dari tanah maupun udara (dalam bentuk embun atau uap air. Efek yang terjadi adalah membesarnya ukuran biji karena sel-sel embrio membesar) dan biji melunak. Proses ini murni fisik. Kehadiran air di dalam sel mengaktifkan sejumlah hormon perkecambahan awal. Fitohormon asam absisat menurun kadarnya, sementara giberelin meningkat. Selain itu masuknya air pada biji juga menyebabkan enzim aktif bekerja. Bekerjanya enzim merupakan proses kimia. Enzim amilase bekerja memecah tepung menjadi maltosa, selanjutnya maltosa dihidrolisis oleh maltase menjadi glukosa. Protein juga dipecah menjadi asam – asam amino. Senyawa glukosa masuk ke dalam proses metabolisme dan dipecah menjadi energi dan senyawa karbohidrat yang menyusun struktur tubuh Asam – asam amino dirangkaikan menjadi protein yang berfungsi menyusun struktur sel dan enzim – enzim baru. Asam – asam lemak terutama dipakai untuk menyusun membran sel. Perubahan pengendalian ini merangsang pembelahan sel di bagian yang aktif melakukan mitosis, seperti di bagian ujung radikula. Akibatnya ukuran radikula makin besar dan kulit atau cangkang biji terdesak dari dalam, yang pada akhirnya pecah. Pada tahap ini diperlukan prasyarat bahwa cangkang biji cukup lunak bagi embrio untuk dipecah. (Copy and WIN : http://ow.ly/KNICZ )
        
 Fungsi air untuk tumbuhan adalah :
 a) Memberikan tekanan turgor pada dinding sel sehingga sel dapat membelah dan membesar.
b) Merangsang terjadinya proses imbibisi, yaitu proses penyerapan air oleh biji. c)  Sebagai bahan baku fotosintesis sehingga tanaman memproduksi glukosa. d)  Mengedarkan hasil-hasil fotosintesis keseluruh bagian tumbuhan.
         Bila tanaman kekurangan air, maka tanaman akan kering dan kekurangan nutrisi karena tidak ada yang mengangkut nutrisi itu. Tetapi jika kelebihan air juga tidak baik untuk tanaman karena pertumbuhan tanaman akan terhambat dan kemungkinan akan mati. Air sumur mengandung banyak mineral yang baik untuk tanaman, air sumur juga tidak mengandung antibiotik sehingga tidak membunuh mikroba yang ada pada media tanam, yang bertugas sebagai dekomposer, pengurai, pelarut hara, pemfiksasi, dan mikoriza. Utamanya H2O, mencapai 99.9 persen massa. Sisanya bisa bermacam-macam, dari asam sulfat, asam nitrat, dan senyawa asam lainnya yang bisa berasal dari industri atau ledeng berapi. Bisa juga karbon dalam bentuk abu ringan (fly ash) yang berasal dari industri atau ledeng berapi. Bisa juga silica Air PAM mengandung sedikit mineral karena sudah mengalami proses filtrasi dan pengendapan, air PAM juga mengandung antibiotik sehingga membunuh mikroba pada media tanam. Selain itu  juga mengandung klorin yang akan meracuni kandungan yang ada di dalam tanah (Copy and WIN : http://ow.ly/KNICZ ).
2.2  Hipotesis
Jenis air yang paling baik untuk pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau adalah air Sumur

BAB III  BAHAN DAN METODE PENELITIAN
3.1 Variabel
a. Variabel bebas       : Berbagai jenis air (air ledeng, air sumur, air sungai babakan,                                               dan air cucian deterjen)
b. Variabel terikat      : Pertumbuhan dan Perkembangan
c. Variabe kontrol      : Air sumur

3.2  Alat dan Bahan
a. Penggaris
b. Pensil dan Buku
c. Gayung
d.40 batang lidi sepanjang 20 cm
e. 4 lembar kertas
f. 15ml Air ledeng/PAM (untuk 1x penyiraman)
g. 15 ml air sumur (untuk 1x penyiraman)
h. 15ml air sungai (untuk 1x penyiraman)
i. 15ml air cucian deterjen (untuk 1x penyiraman)
j.40 butir Biji kacang hijau
k.4 buah Pot






3.3  Langkah Kerja
1. Siapkan alat dan bahan
2.Siapkan empat buah pot yang telah diisi tanah sebagai tempat menanam tanaman kacang hijau
3. Beri nama pada setiap pot. Misalnya, Pot A, Pot B, Pot C, dan Pot D
4. Tanamilah masing-masing pot tersebut dengan sepuluh butir kacang hijau yang telah disiapkan
5.Berilah nama tiap biji dengan menggunakan lidi yang salah satu bagian ujungnya di tempeli kertas dengan ukuran 3x4 cm dengan nama 1 untuk biji yang pertama, 2 untuk biji yang kedua dan seterusnya hingga biji kesepuluh. Kemudian, tancapkan lidi tersebut di dekat biji kacang hijau yang telah ditanam tadi
6. Siram keempat pot yang yang telah ditanami biji kacang hijau dengan dengan air yang bebrbeda yang telah disediakan. Pot A dengan air sumur, Pot B dengan air PAM, Pot C dengan air Sungai, dan Pot D dengan air Cucian Deterjen. Masing –masing dengan 15 ml air
7. Letakkan Pot di suatu tempat dengan intensitas cahaya yang cukup untuk tanaman
8. Siram tanaman setiap hari pukul 06.00 dan 15.00 WIB
9. Mengukur panjang total dari setiap kecambah yang terdapat pada ke empat Pot  satu persatu hingga hari ke 5
10.  Mencatat hasil pengamatan pada tabel
11. Membuat grafik hasil pengamatan.
3.4   Cara Pengambilan Data
Diukur setiap 1 hari sekali setiap pukul 05.30 WIB
3.5   Analisis Data
Pada penelitian ini, kelompok kami menggunakan tabel untuk menganalisis data hasil penelitian.








BAB IV  HASIL PENGAMATAN
4.1Tabel pengamatan
POT A (Air Sumur)                                                                                       
Tabel 1.2   Pengamatan panjang batang kecambah Tanaman Kacang Hijau pada                   POT A
Hari ke
Tinggi tanaman Kacang hijau (cm)
Rata-rata

Biji 1
Biji 2
Biji3
Biji 4
Biji 5
Biji6
Biji 7
Biji 8
Biji 9
Biji 10


1
1,1
1,2
1,0
1,2
1,1
1,0
1,3
1,2
1,1
1,0
1.12

2
4,6
5,3
3,3
3,6
5,1
2,9
5,0
5,2
4,1
4,1
4,32

3
10,1
11,0
7,6
8,0
9,5
7,5
11,0
10,5
10,0
9,5
9,47

4
15,0
15,0
11,5
12,4
13,0
11,0
14,9
14,5
13,0
13,6
13,39

5
15,7
16,5
13,6
14,0
14,0
13,0
17,0
16,9
13,8
15,0
14,95



POT B ( Air Ledeng )                                                                                                             Tabel 1.1   Pengamatan panjang batang kecambah Tanaman Kacang Hijau pada                 POT B
 Hari ke
Tinggi tanaman Kacang hijau (cm)
Rata-rata


Biji 1
Biji 2
Biji3
Biji 4
Biji 5
Biji6
Biji 7
Biji 8
Biji 9
Biji 10


1
1,1
0,8
0,5
0,6
0,5
1,0
1,0
1,0
0,5
0,7

2
3,0
3,5
0,8
1,9
1,1
5,5
5,1
4,0
2,8
1,0
2,87

3
9,3
9,1
4,0
8,0
5,1
11,9
11,6
9,6
7,8
5,5
8.19

4
10,0
11,5
8,5
11,0
10,5
14,1
13,5
11,0
8,0
11,0
10.91

5
13,2
14,4
13,5
12,5
12,5
15,5
14,5
12,0
8,0
14,5
13.06



















POT C (Air Sungai Labulia )
Tabel 1.3    Pengamatan panjang batang kecambah Tanaman Kacang Hijau pada                  POT C


Hari ke
Tinggi tanaman Kacang hijau (cm)
Rata-rata


Biji 1
Biji 2
Biji3
Biji 4
Biji 5
Biji6
Biji 7
Biji 8
Biji 9
Biji 10



1
1,0
1,2
1,0
0,9
0,7
1,2
0,8
1,1
1,3
0,9
0,81


2
2,9
4,5
4,4
2,4
1,7
4,5
4,0
4,3
4,1
5,3
3,81


3
8,2
10,0
11,0
8,6
7,0
9,0
9,0
8,5
9,0
10,0
9,03


4
12,5
14,5
15,5
12,9
10,6
13,1
12,4
13,1
12,0
14,4
11,85


5
13,9
15,0
17,0
14,4
12,8
14,5
14,0
14,5
14,5
15,4
14,6




















POT D ( Air Cucian deterjen )
Tabel 1.4   Pengamatan panjang batang kecambah Tanaman Kacang Hijau pada                   POT D
Hari ke
Tinggi Tanaman Kacang hijau (cm)
Rata-rata


Biji 1
Biji 2
Biji3
Biji 4
Biji 5
Biji6
Biji 7
Biji 8
Biji 9
Biji 10



1
0,7
0,6
0,3
0,7
0,7
0,6
0,5
1,0
0,5
0,6
0,62

2
1,5
1,7
1,4
2,7
2,5
1,3
2,1
2,2
2,6
2,1
2,1

3
3,5
6,4
6,5
7,5
5,8
4,6
6,2
4,5
7,0
6,5
5,85

4
7,5
10,5
11,2
11,5
10,0
8,0
9,6
10,0
11,0
11,5
10,08

5
10,6
13,4
14,3
14,5
15,0
11,0
13,6
14,5
16,1
16,8
13,98



















                     4.2   Grafik pengamatan


                     4.3. Pembahasan.
         Air adalah cairan jernih tidak berwarna, tidak berasa, tidak berbau yang terdapat dan diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Air merupakan salah satu factor yang dapat mempercepat pertumbuhan tanaman akan tetapi jenis air yang berbeda dapat membuat pertumbuhan tanaman berbeda pula.
         Pada hari pertama, tinggi rata-rata biji kacang hijau yang baru tumbuh pada POT A yang disiram oleh air sumur ialah  1,12 cm. Kemudian Tinggi rata-rata biji kacang hijau pada POT B yang di siram oleh air ledeng ialah 0,77 cm. Pada POT C tinggi rata-rata biji kacang hijau yang disiram oleh air sungai yang berasal dari sungai Labulia ialah 0,81cm. Dan tinggi rata-rata tanaman pada POT D yang disiram oleh air cucian deterjen ialah 0,62cm.
         Pada hari kedua, pertumbuhan biji kacang hijau semakin terlihat. Pada POT A tinggi rata-rata biji kacang hijau yang disiram oleh air sumur ialah  4,32 cm. Kemudian Tinggi rata-rata biji kacang hijau pada POT B yang di siram oleh air ledeng ialah 2,87 cm. Sedangkan pada POT C tinggi rata-rata biji kacang hijau yang disiram oleh air sungai yang berasal dari sungai Labulia ialah 3,81 cm. Dan tinggi rata-rata tanaman pada POT D yang disiram oleh air cucian deterjen ialah 2,1cm.

         Pada hari ketiga, pertumbuhan tinggi rata-rata tanaman kacang hijau pada POT A yang disiram oleh air sumur ialah  9,42 cm. Kemudian Tinggi rata-rata tanaman kacang hijau pada POT B yang di siram oleh air ledeng ialah 8,14 cm. Sedangkan pada POT C yang disiram oleh air sungai yang berasal dari sungai Labulia ialah 9,03cm. Dan tinggi rata-rata tanaman pada POT D yang disiram oleh air cucian deterjen ialah 5,85 cm.
         Pada hari keempat, pertumbuhan tinggi rata-rata  tanaman kacang hijau pada POT A tanaman kacang hijau yang disiram oleh air sumur ialah  13,39 cm. Kemudian Tinggi rata-rata tanaman kacang hijau pada POT B yang di siram oleh air ledeng ialah 10,91 cm. Sedangkan pada POT C yang disiram oleh air sungai yang berasal dari sungai Labulia ialah11,85 cm. Dan tinggi rata-rata tanaman pada POT D yang disiram oleh air cucian deterjen ialah 10,08 cm.
         Pada hari kelima, pertumbuhan biji kacang hijau pada POT A tinggi rata-rata tanaman kacang hijau yang disiram oleh air sumur ialah  14,95 cm. Kemudian Tinggi rata-rata tanaman kacang hijau pada POT B yang di siram oleh air ledeng ialah 13,06 cm. Sedangkan pada POT C yang disiram oleh air sungai yang berasal dari sungai Labulia ialah 14,6 cm. Dan tinggi rata-rata tanaman pada POT D yang disiram oleh air cucian deterjen ialah 13,98 cm.
         Perbedaan tinggi tanaman kacang hijau tersebut menunjukan bahwa jenis air yang berbeda dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman.






BAB  V   KESIMPULAN
Dari pengamatan yang telah kami lakukan, dapat disimpulkan bahwa air sumur merupakan jenis air yang paling baik untuk pertumbuhan tanaman kacang hijau.





Dimohon tinggalkan komentar~ ^^


7 komentar